Deepublish sebagai penerbit buku yang berfokus pada bidang pendidikan merasa revitalisasi literasi sangat penting. Deepublish percaya bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Literasi juga merupakan kunci untuk menghadapi transformasi di era disruptif yang ditandai oleh perubahan cepat dan radikal dalam berbagai aspek kehidupan.
Disiarkan melalui zoom dan platform media sosial lainnya, pada hari Kamis, 11 Januari 2024 Deepublish menyelenggarakan talk show yang diberi tajuk “Revitalisasi Literasi, Solusi Transformasi di Era Disruptif” sebagai salah satu wujud perayaan HUT ke-14 dan menggalakkan literasi dan kolaborasi bersama akademisi. Acara ini dihadiri lebih dari 2.200 pendaftar yang mayoritas adalah para penulis di Penerbit Deepublish.
Meskipun kegiatan ini digelar secara online, akan tetapi para peserta tampak antusias. Apalagi dengan hadirnya sejumlah pihak yang ikut berpartisipasi mengisi acara. Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting yang memberikan sambutan yaitu General Manager Penerbit Deepublish yakni Gilang Mukti Prabowo, S.E., M.M., Ketua Umum IKAPI Pusat yakni Arys Hilman Nugraha, dan Drs. Agus Sutoyo, M.Si, Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Nasional RI.
Selain itu, juga menghadirkan 3 keynote speaker yang ahli di bidang literasi dan pendidikan yaitu:
Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. (Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif (Sekretaris Jenderal Asosiasi Dosen Indonesia)
Dimas Chairullah, CPS (Duta Inspirasi Indonesia).
Portal Penulis, Inovasi Deepublish untuk Meningkatkan Literasi di Era Digital
Dalam sambutannya, GM dari Penerbit Deepublish, Gilang Mukti, mengumumkan rilisnya Portal Penulis, sebuah inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan layanan penerbit kepada para mitra penulis.
Melalui portal khusus ini, para penulis dapat mengakses laporan yang selalu terbaru, mulai dari progres naskah yang dikirimkan untuk diterbitkan hingga laporan royalti. Para penulis juga dapat melakukan pengecekan dan penarikan royalti secara mandiri, kapan saja dan di mana saja.
Portal Penulis ini diharapkan dapat memberikan kemudahan ekstra bagi para penulis dalam mengurus penerbitan naskah. Dengan demikian, Deepublish Group dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas naskah para penulis untuk mendukung revitalisasi literasi.
“Mempermudah (penulis) menulis dan menerbitkan buku di Deepublish sehingga kualitas naskah akan lebih baik juga,” ujar Gilang Mukti.
Dalam momen yang sama, Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman, menuturkan bahwa kondisi literasi di Indonesia tengah mengalami masa disruptif. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya perkembangan teknologi yang pesat. Perubahan yang terlalu cepat ini menuntut publik untuk beradaptasi.
Namun, ada beberapa kendala yang muncul, mulai dari akses ke sumber literasi hingga dukungan ketersediaan perangkat dan kemampuan untuk menggunakannya. Dengan dukungan berbagai pihak, kondisi ini diharapkan dapat dilalui dengan baik.
“Betul, kita mengalami disrupsi karena transformasi teknologi. Kemudian disrupsi ini menjadi semakin keras, pada saat kita menemui keharusan dan keniscayaan untuk tampil dengan teknologi baru. Pada saat yang sama kita mengalami terpaan pandemi Covid-19,” ungkap Arys Hilman.
Mahasiswa Berperan Aktif dalam Mendorong Literasi di Indonesia
M. Nur Rianto Al Arif, seorang pakar literasi, menyampaikan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, yaitu hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca (data PISA).
Angka ini menunjukkan bahwa budaya akses literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Selain itu, ia juga menyebutkan beberapa faktor yang menghambat literasi di Indonesia, salah satunya adalah akses pendidikan yang belum merata di beberapa daerah, terutama daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Dimas Chairullah, seorang mahasiswa aktif, dalam pemaparan materinya menjelaskan tentang peran para mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran literasi masyarakat Indonesia. Ia menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, antara lain:
Mengorganisir dan mengikuti kegiatan literasi pendidikan di kampus, seperti seminar, lokakarya, atau kampanye kesadaran literasi.
Menjadi sukarelawan atau mentor untuk anak-anak atau remaja dalam program bimbingan literasi.
Menggunakan media sosial dan platform online untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi pendidikan melalui konten edukatif dan kampanye online.
Deepublish berharap talkshow ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para peserta dan pemirsa yang hadir. Deepublish juga berharap literasi dapat terus berkembang dan menyebar di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
