Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 resmi dibuka, Kamis (10/10) pukul 14.00 WIB di Lapangan Bawuran, Kalurahan Bawuran, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
Dengan adanya Festival Kebudayaan Yogyakarta, diharapkan dapat memberikan dorongan yang signifikan bagi sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat luas secara langsung.
Melalui berbagai program yang ditawarkan, FKY 2024 menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar, berinteraksi, dan memahami pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
"Festival ini juga mempertemukan kita semua dalam merajut kebersamaan, memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif, dimana masa lalu dan masa kini menyatu dalam harmoni," kata Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X dalam pembukaan FKY 2024 bertajuk 'Umpak Buka' di Lapangan Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY.
Acara pembukaan FKY kali ini dimeriahkan dengan Pawai Pusaka Warga, Jamasan Pusaka Warga, dan diakhiri dengan Flashmob Pusaka Warga.
Selain itu ada juga berbagai hiburan menarik dari sejumlah penampil, yaitu Swarasvarga, Ansambel Tiup, Yogyakarta Royal Orchestra, Kahingga, dan ditutup oleh Kukuh Kudamai.
Yang menarik perhatian dari Pasaraya Benda adalah salah satu peserta yang menjual benda berupa sabun homemade.
Ada berbagai bahan dasar yang digunakan, seperti sayuran, kopi, aloe vera hingga sabun pembersih noda kain. Tak hanya bahan dasarnya yang bervariasi namun bentuk dan warnanya pun menarik perhatian.
Dengan harga mulai dari 10 ribu, pengunjung dapat merasakan manfaat dari produk rumahan tersebut, seperti mengatasi gatal-gatal dan jerawat punggung.
Direktur FKY 2024, B.M Anggana menjelaskan, FKY tahun ini merupakan bagian dari road map tematik 5 tahun dan tahun kedua mengangkat tema benda. Tema ini diangkat berdasarkan riset yang telah dilakukan selama 1,5 bulan dengan pihak-pihak terkait. Dalam riset itu, benda tak hanya sebatas barang seperti gelas, piring dan lainnya, tetapi arsitektur bangunan dan situs warisan itu juga masuk kategori benda.
Pemilihan tajuk 'Umpak Buka' sendiri memiliki makna mendalam, dimana umpak adalah pondasi di arsitektur Jawa yang menjadi penyangga.
Umpak Buka merupakan istilah dalam gamelan yang berfungsi sebagai gending soran. Sehingga dapat menjadi transisi nilai atas benda dan juga transisi dari rebranding FKY itu sendiri.
"Kami pilih tema Umpak Buka sebagai satu cita-cita bagaimana kerja-kerja FKY itu mengaktivasi aspek kebendaan yang ada di kawasan Pleret, Kabupaten Bantul," tandas Anggana.
FKY 2024 yang dilaksanakan pada 10-18 Oktober di Lapangan Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY ini memiliki beberapa agenda. Diantaranya, Pasaraya Benda, Pawon Hajat Khasiat, Pembukaan Pameran Azimat-Siasat dan Paramuka: Milang Carita-Tahta untuk Rakyat.
(Retjo Buntung/Icha Dara)
