Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) kembali berkolaborasi dengan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) menghadirkan rangkaian acara vokasi bertajuk “Inovokasia 2024”. Gelaran ini akan berlangsung selama dua hari pada 11-12 September 2024 di GIK UGM, Sekolah Vokasi, dan Hotel Tentrem.
Hadirnya Inovokasia 2024 ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan penguatan ekosistem kemitraan vokasi di DIY. Rangkaian kegiatan dalam gelaran ini adalah Vocational Career Days, Pameran Inovokasia, Media Bootcamp, dan Diskusi Kebijakan Publik.
Sementara Vocational Career Days akan berlangsung pada 11-12 September 2024 di Student Center GIK UGM. Job fair ini akan menghadirkan puluhan perusahaan, dengan dukungan dari mitra FV UNY dan Akademi Komunitas Negeri Seni Budaya Yogyakarta. Dalam agenda kegiatan ini juga akan menyajikan presentasi industri serta pembekalan karier.
Adapun Pameran Inovokasia yang berlangsung pada 11-12 September 2024 di sepanjang Selasar GIK UGM akan menampilkan 30 produk inovasi yang dihasilkan oleh satuan pendidikan vokasi, dari tingkat SMK hingga perguruan tinggi. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempertemukan dunia industri dengan satuan pendidikan vokasi dalam pengembangan produknya.
Sedangkan Media Bootcamp akan dilaksanakan pada 11 September 2024 di Gedung Teaching Industry Learning Center SV UGM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan media engagement dan menyebarkan citra pendidikan vokasi di masyarakat. Nantinya, media bootcamp ini akan dihadiri oleh 20 rekan media dari berbagai outlet di Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain itu, akan ada dialog interaktif dengan narasumber, termasuk Dr. Wiryanta, S.T., M.T. (Ketua Konsorsium PTV DIY dari Program Penguatan Ekosistem Kemitraan 2023), Qaris Tajuddin (Direktur Tempo Institute), dan Dr. Mufti Nurlatifah, S.I.P., M.A. (Dosen DIKOM Fisipol UGM).
Sebagai agenda penutup dalam Inovokasia 2024 adalah Dialog Publik dan Partnership Gathering mengenai peranan pendidikan vokasi dalam menciptakan tenaga kerja terampil sesuai dengan kebutuhan daerah di DIY. Dialog ini akan dilaksanakan pada 12 September 2024 petang hingga malam hari di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta. Dialog Publik dan Partnership Gathering ini akan dibuka dengan keynote oleh perwakilan pemerintah provinsi DIY, dan dilanjutkan dengan talkshow oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, perwakilan KADIN DIY dan Garin Nugroho dari GIK UGM.
Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi DIY, Dr. Wiryanta, S.T., M.T. mengatakan, secara filosofis pendidikan vokasi ada tiga hal yang harus disiapkan yaitu menyiapkan SDM yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan industri, menyiapkan SDM yang mampu berpikir kritis atau mampu menganalisis, mengevaluasi dan memberikan solusi yang tepat terhadap semua permasalahan yang dihadapi, serta menyiapkan SDM yang yang dinamis dan bisa menjadi agen perubahan di setiap posisi yang ditempati.
"Maka adanya program fasilitasi kemitraan dari Kemdikbud Ristek ini merupakan upaya untuk mendorong munculnya inovasi-inovasi di daerah dan meningkatkan hubungan kemitraan yang produktif antara satuan pendidikan vokasi dan mitra-mitra DUDI,” jelasnya.
Menurut informasi resmi dari GIK UGM, transformasi di bidang ekonomi, dunia kerja, teknologi informasi, masyarakat, dan budaya abad ke-21 membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dengan kemampuan multidisiplin dan keterampilan kepribadian yang kuat. Sehingga lembaga pendidikan harus terus melakukan pembaruan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri serta agenda prioritas pembangunan DIY.
Sementara, Chief Program Officer GIK UGM, Garin Nugroho mengungkapkan, DIY tercatat sebagai salah satu penyumbang kualitas tertinggi sumber daya manusia di Indonesia. Ia berharap, Inovokasia 2024 dapat mencetak sumber daya unggul bagi anak muda yang terampil dan berpengetahuan serta dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja melalui link and match antara pendidikan vokasi DIY dengan dunia industri dan dunia kerja.
"Kolaborasi dengan Sekolah Vokasi UGM ini selaras dengan visi dan misi GIK UGM yang menggabungkan sains, estetika, dan teknologi dalam program-program yang mengedepankan inovasi, kolaborasi, keberlanjutan, dan peluang melalui titik temu antara kampus dan industri,” tandasnya.
(Retjo Buntung/Icha Dara)
